Finding length of longest substring after K replacements in given string

Given a string with lowercase letters only, if you are allowed to replace no more than ‘k’ letters with any letter, find the length of the longest substring having the same letters after replacement…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Jalanku Mengingatmu

Dalam perjalanan yang menyapu waktu habis-habisan. Aku telah terhenti dari deras lajunya pada salah satu titik di bahu jalan saat sedang menuju ke rumahmu. Sejenak saja kepalaku menengok sana sini. Kudapati toko swalayan yang isinya lantang menantang isi dompet. Tentu saja saat kutengok ke dalam bungkus rokok rupanya isinya tinggal sebatang. Begitu juga dengan air minum, cuma tinggal sekali teguk. Lalu tanpa beban untuk beranjak rupanya pintu toko swalayan tersebut telah kulewati begitu saja. Untuk membeli sebotol air minum juga sekotak rokok. Kemudian sang kasir menjajakan salah satu barang yang khusus dijual di hari itu. Dengan suara yang agak terdengar aneh di telingaku.

“Silakan tuan beli barang yang khusus dijual untuk hari ini saja, bila tuan berkeinginan atau juga membutuhkan,” kata sang kasir, “sepotong waktu yang saya awetkan sejak dulu.”

“Waktu?” Tanyaku meragukan namun juga penasaran, karena yang kulihat cumalah sebuah jam saku yang dikemas dengan kantong plastik murahan.

“Waktu, tuan, untuk dihabiskan bersama siapapun atau untuk apapun.” Jelas sang kasir.

“Anda yakin ini bukan mainan?”

“Ini sungguhan, sudah ada beberapa orang telah membeli, namun tak sedikit juga beberapa orang yang telah melewatkan kesempatannya di hari ini.”

“Lalu apa yang membuatnya hanya dijual di hari ini saja?”

“Tentu ada perbedaannya.” Rupanya kasir ini memiliki gelar sarjana pemasaran.

“Berapa harganya?”

Bila cuma mainan pun setidaknya dagangannya tidak akan sia-sia untuk dijual. Tapi entah aku ini bodoh atau memang sudah gila. Barang tersebut kubeli mentah-mentah begitu saja dengan harga yang cukup membuat isi dompet keroncongan. Tanpa pikir panjang. Padahal uang-uang itu seharusnya kupergunakan untuk berkencan, modal untuk menggenapkan rasa kasmaran di hari ini. Malahan, hati dan pikiran menjadi berat setelah membelinya. Terasa seperti penyesalan namun juga berat untuk diakui sebagai penyesalan. Malu. Rasanya juga, rasa-rasa tersebut diikuti dengan rasa penasaran terhadap kualitas jam saku yang dikemas dengan kantong plastik murahan. Entahlah semacam apa. Bila diperhatikan pun toko ini cukup besar kalau dilihat dari halaman parkirnya. Tidak seperti toko swalayan pada umumnya. Mereka juga menyediakan tempat duduk di halamannya.

Sesaat setelah menutup pintu toko dari luar dengan rasa yang aneh-aneh. Kuteguk minuman yang baru saja kubeli agar tenggorokan sedikit terbasahi. Sekaligus menyulut api pada rokok yang tinggal sebatang dari bungkus yang kemarin. Yang bila hisapan dirasakan dan dilihat kepulan asapnya. Rasanya seperti mengenang masa-masa yang telah berlalu, namun juga seperti mengenang masa-masa yang akan datang. Ada yang cepat hilang berlalu begitu saja dalam lupa, namun ada juga yang tetap tampak dan mengepul dalam ingatan. Begitupun dengan mengenang masa yang akan datang. Ada yang cuma terbayang lalu hilang begitu saja, namun juga ada yang tetap tampak jelas dan mengepul dalam angan keinginan.

Sementara setengah batang si rokok telah hangus mengabu. Terdengar sirine pemadam kebakaran yang suaranya memantul sana-sini, hingga sampai ke telinga. Semakin lama didengar suaranya terasa semakin nyaring. Bila ditebak mobil pemadam kebakaran itu mungkin akan lewat jalan di depan toko ini. Dan seperti pada umumnya, banyak orang tampak khawatir. Selalu saja ada orang yang mencuri dan mengucap kabar dalam bisik. Juga diikuti dengan ketegangan yang tampak pada orang-orang di sekelilingnya. Seperti orang yang sangat mengkhawatirkan sesuatu atau seseorang. Seperti diriku saat ini. Dan tentu saja, mobil pemadam kebakaran tersebut rupanya telah melaju ke arah rumahmu. Karena saat kulihat kepulan asap kebakaran di atas dari arah tujuan mobil pemadam kebakaran melaju. Paranoid dalam diri seakan mendobrak menjadi-jadi karena pada saat yang sama engkau telah menyambar ingatan dalam kepalaku. Kemudian pada saat itu juga, ingatan dan anganku terbayang akan masa-masa yang telah berlalu juga masa-masa yang akan datang. Sangat tampak dan semakin jelas.

Kulihat di jam saku yang masih terbungkus plastik murahan yang baru saja kubeli. Jarumnya menunjukkan pukul setengah empat sore. Kupastikan kembali dengan melihat jam di layar telepon genggamku. Angkanya pun menunjukkan pada pukul yang sama. Entah bagaimana kakiku telah beranjak begitu saja ke kendaraan yang belum lama kuparkir. Kemudian saat kunyalakan mesin dan melanjutkan perjalanan ke arah rumahmu. Ingatan dan anganku kembali mengepul. Untuk setiap masa yang telah berlalu juga untuk setiap masa yang akan datang. Hanya untuk mengingatmu.

Add a comment

Related posts:

Meditation Is Not Relaxation

The room is full of people sitting on cushions with their legs crossed. We will sit like this for forty minutes as we meditate together. After about twenty minutes, I hear a snore. I ignore it. It’s…

Tech Labor

This week in class we discussed brands like Apple and how they have so much power and money in the tech world that they are able to pick and choose what laws to follow when it comes to labor laws. In…

FEBERAPA DA SEMANA

Caros leitores sejam homens ou mulheres, por uma incrível escolha de meus pais nasci no Brasil. Simplesmente não fui consultado, mas imagino que com o avanço na tecnologia em breve será possível…